Celebrities Blog Directory

Minggu, 12 Agustus 2018

Karyawan Geprek Bensu aniaya driver ojek online


Tabloid Berlian - Artis sekaligus pemilik Geprek Bensu, Ruben Onsu mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum karyawan Geprek Bensu Lampung, yang melakukan tindakan pemukulan terhadap pelanggan.

Insiden pemukulan terhadap pelanggan tersebut terjadi Jumat (10/8/2018) malam.

Suami dari Sarwendah itu mengaku akan mengambil langkah tegas, alias memecat pegawainya.

"Kami akan mempelajari masalah yg melibatkan “oknum” tersebut dan akan segera mengambil tindakan tegas diantaranya melakukan pemecatan," tulis Ruben di akun Instagram miliknya, @ruben_onsu, sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (11/8/2018),

Ruben pun meminta maaf dan membuat pernyataan klarifikasi dari kejadian tersebut.

"Terkait dengan peristiwa pegawai geprek bensu lampung yg melakukan pemukulan pada tukang gojek bersama ini kami ingin melakukan klarifikasi sebagai berikut:"

"Kami dengan segala rendah hati memohon maaf kepada korban pemukulan dan keluarga nya juga memohon maaf kepada gojek Indonesia atas perbuatan tidak terpuji yg dilakukan “oknum” karyawan Geprek Bensu Lampung."

Ruben pun berjanji akan menanggung biaya rumah sakit korban atas kejadian tersebut.

"Saya selaku owner dari Geprek Bensu pusat akan bertanggung jawab semua pembiayaan rumah sakit saat ini sampai selesai," ujarnya.

Bahkan, bapak satu anak itu pun mendukung korban untuk mengambil jalur hukum terkait peristiwa yang dialami korban.

"Kami juga mendukung jika korban mengambil tindakan hukum atas pelaku kekerasan tersebut," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Bandar Lampung, Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, karyawan Geprek Bensu Lampung, yang menjadi terduga pelaku pemukulan terhadap pengemudi ojek online (ojol) sudah diamankan.

"Kami sudah tangani. Karyawan Geprek Bensu sudah ditangkap. Sementara masih dilakukan pemeriksaan," kata Murbani Budi Pitono kepada Tribunlampung.co.id via telepon, Sabtu (11/8/2018).

Mengenai kemungkinan ada pelaku lainnya, menurut Murbani, hal tersebut menunggu hasil pemeriksaan yang masih dilakukan.

"Nanti kami cek lagi. Ini kan baru informasi (mengenai pelaku lebih dari satu). Jadi, kami tengah dalami itu," ujar Murbani Budi Pitono.

Pasca kejadian penganiayaan yang melibatkan pengemudi ojol dengan karyawan Geprek Bensu Lampung di Jalan Teuku Umar, gerai ayam geprek tersebut tidak beroperasional pada Sabtu (11/8).

Sejumlah garis polisi pun terpasang di area parkir gerai tersebut.

"Mungkin karena permasalahannya belum selesai makanya disegel sama polisi. Jadi belum operasional lagi gerainya," kata Penjual Kue Pancong tak jauh dari gerai tersebut.

Ketua Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung (GASPOOL), Miftahul Huda mendorong pihak kepolisian segera menuntaskan kasus penganiayaan, yang menimpa korban Luthfi.

Miftahul khawatir, rekan-rekan ojol yang jumlahnya ratusan tidak bisa menahan diri dan mengambil tindakan sendiri terhadap pelaku pemukulan, yang merupakan karyawan Rumah Makan Geprek Bensu.

"Karena, kami sudah dapat identitas pelakunya, bahkan rumahnya sudah dalam pantauan rekan-tekan ojol. Kami juga sudah informasikan data pelaku ke Polresta Bandar Lampung," terangnya via telepon.

Miftahul Huda mendorong pihak kepolisian segera menuntaskan kasus penganiayaan yang menimpa rekannya Luthfi.

Untuk itu, terus Miftahul Huda, dia meminta polisi bergerak cepat mengamankan pelaku.

Ia juga meminta polisi memberikan tindakan tegas atas perbuatan terduga pelaku, yang mengakibatkan rekan mereka mengalami banyak luka memar.

"Hasil visum dokter bahkan sudah kami serahkan ke pihak kepolisian. Rekan kami, Luthfi mengalami memar atau lebam di bagian muka. Bahkan, ada bagian tubuhnya yang mengalami patah tulang. Tapi, saya belum tahu pasti itu apanya," kata Iit.

Diketahui, ratusan pengemudi ojol menggeruduk rumah makan milik artis Ruben Onsu di Lampung sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (10/8/2018).

Penyebabnya, mereka tidak terima seorang rekan mereka dianiaya oleh seseorang, yang diduga karyawan rumah makan tersebut.

Saat dikonfirmasi Jumat malam, Kapolsek Kedaton, Komisaris Anung Handayanta mengaku belum mengetahui secara pasti penyebabnya.

"Saya belum tahu penyebab pastinya karena korban tengah dirawat di RSUAM. Jadi belum bisa dimintai keterangan," kata Anung. (*)